Dalam perjalanan kehidupan manusia, kita sering mendengar ungkapan bahwa “common sense” atau akal sehat lebih mematangkan seseorang dibandingkan dengan ilmu pengetahuan formal.
Meskipun pada pandangan pertama pernyataan ini tampak kontroversial, ada beberapa alasan mengapa hal ini dapat dianggap benar dalam konteks tertentu.
Pertama, mari kita definisikan apa itu common sense dan ilmu. Common sense adalah kemampuan untuk membuat keputusan dan penilaian yang logis dan praktis berdasarkan pengalaman sehari-hari.
Ini mencakup pemahaman dasar tentang bagaimana dunia berfungsi, yang seringkali diperoleh melalui interaksi sosial, observasi, dan pengalaman pribadi.
Di sisi lain, ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh melalui studi sistematis, eksperimen, dan pembelajaran akademis. Ilmu cenderung lebih teoritis dan mendalam, sedangkan common sense lebih praktis dan langsung diterapkan.
Common Sense Lebih Mematangkan dari Ilmu?
Aplikasi Praktis dalam Kehidupan Sehari-hari
Common sense sering kali lebih relevan dalam situasi sehari-hari. Misalnya, seseorang mungkin memiliki gelar dalam ilmu ekonomi, tetapi tanpa common sense, dia mungkin membuat keputusan keuangan pribadi yang buruk.
Sebaliknya, seseorang tanpa pendidikan formal dalam ekonomi, tetapi dengan common sense yang baik, mungkin akan lebih berhati-hati dan bijaksana dalam mengelola keuangannya.
Akal sehat membantu seseorang untuk menavigasi tantangan harian dengan cara yang praktis dan realistis.
Pengambilan Keputusan Cepat
Dalam banyak situasi, kita tidak memiliki waktu untuk menganalisis setiap detail secara ilmiah sebelum membuat keputusan. Di sinilah common sense memainkan peran penting.
Ketika seseorang menghadapi situasi mendesak, kemampuan untuk menggunakan intuisi dan pengalaman pribadi untuk membuat keputusan cepat sangat berharga.
Misalnya, dalam keadaan darurat, seseorang mungkin harus membuat keputusan cepat berdasarkan penilaian situasional daripada melakukan analisis yang mendalam.
Keseimbangan antara Teori dan Praktik
Meskipun ilmu
memberikan pemahaman mendalam dan analisis yang kompleks, seringkali ada jurang antara teori dan praktik.
Common sense membantu menjembatani jurang ini dengan menerapkan pengetahuan ilmiah dalam konteks nyata.
Misalnya, seorang insinyur mungkin memiliki pengetahuan teknis yang mendalam tentang struktur bangunan, tetapi tanpa common sense, dia mungkin mengabaikan faktor-faktor praktis seperti kondisi cuaca atau penggunaan sehari-hari bangunan tersebut.
Adaptabilitas dan Fleksibilitas
Common sense membuat seseorang lebih adaptif dan fleksibel. Dalam dunia yang terus berubah, kemampuan untuk
beradaptasi dengan situasi baru dan tidak terduga sangat penting.
Common sense memungkinkan seseorang untuk mengimprovisasi dan menemukan solusi praktis ketika rencana awal gagal.
Sementara ilmu memberikan kerangka kerja yang stabil, akal sehat memberikan kemampuan untuk berimprovisasi dalam kerangka kerja tersebut.
Tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan memiliki peran penting dalam memajukan peradaban dan meningkatkan pemahaman kita tentang dunia.
Namun, common sense memberikan kedewasaan yang berbeda melalui aplikasi praktis, pengambilan keputusan cepat, keseimbangan antara teori dan praktik, serta adaptabilitas.
Oleh karena itu, sementara ilmu mematangkan pikiran dengan pengetahuan, common sense mematangkan individu dengan kebijaksanaan praktis yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua elemen ini, ketika digabungkan, menghasilkan individu yang benar-benar matang dan kompeten dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Leave a comment